Pada pertemuan ke-3, pembahasannya adalah mengenai sejarah
kreativitas antara negara Cina dan Mesir. Secara keseluruhan, hasil kreativitas
dari negara Mesir adalah mumi. Salah satunya adalah mumi raja Mesir yang paling
muda saat itu. Mesir memang sangat terkenal dengan hasil mumi yang
diciptakannya.
Kemudian hasil kreativitas negara Cina adalah yinyang,
tulisan kanji, terracotta dan tembok Cina. Yinyang berupa seperti lingkaran
yang berisikan 2 buah ikan berwarna hitam dan putih yang berarti keseimbangan. Tulisan
kanji adalah bahasa yang digunakan di Cina yang diinspirasi oleh apa yang ada
di alam sekitar. Pasukan Terracotta adalah patung-patung tentara serta kuda
sebanyak 8099 buah yang berbaris di dekat makam kaisar pertama dinasti Qin, yaitu
Qin Shi Huang. Tujuan dari pembuatan pasukan tersebut adalah untuk melindungi
kaisar setelah kematiannya. Lalu tembok cina adalah sebuah tembok sepanjang
8851 km yang terletak di negara Cina. Tembok ini pada awalnya dibangun sebagai
benteng pertahanan, batas kepemilikan lahan, penanda perbatasan dan jalur
penyampai informasi namun kini lebih banyak digunakan sebagai tempat wisata
yang terkenal. Tembok cina adalah salah satu bangunan buatan manusia yang
terlihat dari luar angkasa.
Berdasarkan sejarah kreativitas dari kedua negara tersebut,
muncul sebuah pertanyaan yaitu “apakah manfaat mempelajari sejarah kreativitas?”
Jawabannya adalah tentu saja sangat bermanfaat bagi kita
untuk mempelajari sejarah kreativitas karena hal tersebut dapat membantu kita
menyadari tentang siapa diri kita sebenarnya, dari mana akar pemikiran dari
hal-hal yang muncul saat ini, dll.
Mempelajari sejarah kreativitas juga bermanfaat agar dapat
membuat kita paham tentang dasar kreativitas sehingga dapat menjadi pedoman
bagi kita untuk berkreasi lebih baik lagi. Selain itu sejarah kreativitas
membuat kita terpacu untuk berkembang menjadi semakin maju ke depan.
No comments:
Post a Comment