Friday 29 May 2015

Jay Wijayanto dan BE Kraf (8 Mei 2015)



Jay Wijayanto adalah tamu di Universitas Tarumanagara yang bersedia mengajar pada kelas umum pelajaran Creative Thinking. Kelas umum yang merupakan gabungan dari beberapa kelas tersebut terlihat tertarik dengan materi-materi yang disampaikan oleh Bapak Jay.

Jay Wijayanto adalah seorang tokoh kreatif yang terlihat sangat sederhana penampilannya namun memiliki saluran kreativitas yang luar biasa. Ia merupakan seorang konduktor, aktor, desainer, penulis, pengembang kuliner Nusantara, dan masih banyak lagi. Dia telah bekerja sebagai profesional dalam program manajemen di sejumlah lembaga internasional, seperti USAID-Johns Hopkins University, Hivos-Belanda, CRS Baltimore USA, USC Canada, serta membuat pertunjukan serta mengikuti kompetisi di sejumlah negara Eropa sejak tahun 1984.

Ketika masuk ke dalam materi yang akan ia sampaikan, Pak Jay mengatakan bahwa ia bingung dengan kami, para mahasiswa, mengapa kami yang memiliki akses sangat mudah terhadap internet dan segala informasi yang kita dapat tidak membuat kami menjadi pribadi yang produktif. Ia memberikan contoh pada pemilik Traveloka yang hanya beranggotakan beberapa orang bermodalkan laptop dan internet namun telah memiliki situs yang teramat berkembang dengan harga sahamnya 900 miliar rupiah. Ia berharap agar mahasiswa/i menghilangkan masalah yang masih banyak terjadi yaitu kurang produktif.

Pak Jay juga mengatakan bahwa bangku kuliah itu tidak penting dan stagnan karena lingkungan kuliah yang mengharuskan kita untuk menjalankan kewajiban kita sebagai mahasiswa/i untuk giat belajar sehingga suasana kampus dibuat sedemikian rupa agar kita rajin belajar. Ia bukannya menyarankan kita untuk tidak kuliah namun maksudnya adalah selain kuliah kita harus dapat mencari pengalaman-pengalaman lain yang tidak dapat kita peroleh jika hanya berada di kampus saja. Kuliah menurutnya juga berguna untuk mencari teman serta koneksi yang akan sangat berguna bagi dunia kerja nanti.

Be Kraf adalah suatu institusi yang ia kembangkan untuk memajukan segala aspek yang berada di Indonesia menjadi lebih kreatif dan menarik lagi. Ia ingin melestarikan segala kebudayaan Indonesia dengan cara sekreatif mungkin, baik dari bidang kuliner, musik, seni, dll.

Semangat Pak Jay Wijayanto sangatlah membara dan mempengaruhi saya untuk mencoba menjadi lebih kreatif dan keluar dari zona nyaman saya selama ini. Pak Jay yang masih muda namun telah memiliki karir yang sukses serta niatnya untuk menambah kreativitas di Indonesia membuat saya termotivasi untuk semakin mengembangkan diri dan menjadi makmur. Seperti definisi makmur menurut Pak Jay : punya lahan, kapital modal besar, ide dan pengetahuan.

No comments:

Post a Comment