Jay Wijayanto adalah tamu di Universitas Tarumanagara yang
bersedia mengajar pada kelas umum pelajaran Creative Thinking. Kelas umum yang
merupakan gabungan dari beberapa kelas tersebut terlihat tertarik dengan
materi-materi yang disampaikan oleh Bapak Jay.
Jay Wijayanto adalah seorang tokoh kreatif yang terlihat
sangat sederhana penampilannya namun memiliki saluran kreativitas yang luar
biasa. Ia merupakan seorang konduktor, aktor, desainer, penulis, pengembang
kuliner Nusantara, dan masih banyak lagi. Dia telah bekerja sebagai profesional
dalam program manajemen di sejumlah lembaga internasional, seperti USAID-Johns
Hopkins University, Hivos-Belanda, CRS Baltimore USA, USC Canada, serta membuat
pertunjukan serta mengikuti kompetisi di sejumlah negara Eropa sejak tahun
1984.
Ketika masuk ke dalam materi yang akan ia sampaikan, Pak Jay
mengatakan bahwa ia bingung dengan kami, para mahasiswa, mengapa kami yang
memiliki akses sangat mudah terhadap internet dan segala informasi yang kita
dapat tidak membuat kami menjadi pribadi yang produktif. Ia memberikan contoh
pada pemilik Traveloka yang hanya beranggotakan beberapa orang bermodalkan
laptop dan internet namun telah memiliki situs yang teramat berkembang dengan
harga sahamnya 900 miliar rupiah. Ia berharap agar mahasiswa/i menghilangkan
masalah yang masih banyak terjadi yaitu kurang produktif.
Pak Jay juga mengatakan bahwa bangku kuliah itu tidak
penting dan stagnan karena lingkungan kuliah yang mengharuskan kita untuk
menjalankan kewajiban kita sebagai mahasiswa/i untuk giat belajar sehingga
suasana kampus dibuat sedemikian rupa agar kita rajin belajar. Ia bukannya
menyarankan kita untuk tidak kuliah namun maksudnya adalah selain kuliah kita
harus dapat mencari pengalaman-pengalaman lain yang tidak dapat kita peroleh
jika hanya berada di kampus saja. Kuliah menurutnya juga berguna untuk mencari
teman serta koneksi yang akan sangat berguna bagi dunia kerja nanti.
Be Kraf adalah suatu institusi yang ia kembangkan untuk
memajukan segala aspek yang berada di Indonesia menjadi lebih kreatif dan
menarik lagi. Ia ingin melestarikan segala kebudayaan Indonesia dengan cara
sekreatif mungkin, baik dari bidang kuliner, musik, seni, dll.
Semangat Pak Jay Wijayanto sangatlah membara dan
mempengaruhi saya untuk mencoba menjadi lebih kreatif dan keluar dari zona
nyaman saya selama ini. Pak Jay yang masih muda namun telah memiliki karir yang
sukses serta niatnya untuk menambah kreativitas di Indonesia membuat saya
termotivasi untuk semakin mengembangkan diri dan menjadi makmur. Seperti
definisi makmur menurut Pak Jay : punya lahan, kapital modal besar, ide dan
pengetahuan.
No comments:
Post a Comment